TRADISI ZIARAH WALI DALAM MEMBANGUN DIMENSI SPIRITUAL MASYARAKAT
DOI:
https://doi.org/10.46773/imtiyaz.v4i1.63Keywords:
Tradisi, Ziarah Wali, SpiritualAbstract
Masyarakat modern adalah masyarakat yang haus dengan pengetahuan dan lebih banyak bersandar pada logika. Apalagi Era berkemajuan saat ini banyak dari mereka yang berlomba- lomba mendapatkan kekayaan, mengejar pangkat, populalitas agar mereka mendapat penghormatan dari orang lain dan masyarakat. Akan tetapi masih banyak juga dari mereka masih memikirkan bagaimana mendapat ketenangan bathin, ibadah yang semakin menungkat, sehingga banyak dari mereka yang meneruskan tradisi ziarah wali sebagai salah satu cara dan media untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jamaah ziarah wali di desa Tambakrejo Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo dalam membangun dimensi spiritual masyarakatnya. Dalam tulisan ini penulis menggunakan metode penelitian terdiri dari tehnik pengumpulan data dan tehnik analisis data. Tehnik pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi,wawancara yang melalui observasi, wawancara dan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Tambakrejo sanagat antusias dalam melaksanakan tradisi ziarah wali, dan membangun spiritualnya dalam beribadah semakin meningkat dalam mengikuti shalat berjamaah, mengikuti pengajian, berperilaku semakin baik, menjenguk orang sakit, memberikan bantuan pada orang yan butuh, silaturahmi meningkat, tutur katanya lembut dan tidak bergunjing dan lain sebagainya.
References
Aprilia, R. (2019). Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam.
Amin Darori.(2002). Islam dan Budaya Jawa. Yogyakarta: Gama Media
Ari Rohmawati, Mahasiswa Pascasarjana (S3) UIN Raden Intan Lampung, Habib Ismail, & IAIM-NU Metro Lampung. (2017). Ziarah Makam Walisongo Dalam Peningkatan Spiritualitas Manusia Modern. Sumbula: Jurnal Studi Keagamaan, Sosial Dan Budaya FAI Undar Jombang, 2(2), 612—627.
Armini, I. G. A. (2016). Tradisi ziarah dan berkaul pada makam keramat di lombok nusa tenggara barat. Jurnal Penelitian Sejarah Dan Nilai Tradisional, 23(Maret), 81—100.
Festifal Istiqlal, Yayasan,1996.Ruh Islam dalam Budaya Bangsa:Agama dan problematika masa kini.Jakarta:Bina Rena Pariwara
Falah, A. (2012). Spiritualitas Muria: Akomodasi Tradisi Dan Wisata. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 20(2), 429. https://doi.org/10.21580/ws.2012.20.2.207
Ilahi, M. T. (n.d.). ZIARAH DAN CITA RASA ISLAM NUSANTARA : WISATA RELIGIUS DALAM BINGKAI Pendahuluan beragam cara melalui pendekatan kultural yang menyesuaikan dengan sebagai agama baru bagi mereka , melainkan berupaya mencairkan.
Jakfar Subhani.(1989).Tawasul, Tabarruk, Ziarah kubur, dan Karomah Wali: Kritik atas faham wahabi: Jakarta:Pustaka Hidayah.
Mustolehudin. (2014). Merawat Tradisi Membangun Harmoni: Tinjauan Sosiologis Tradisi Haul Dan Sedekah Bumi Di Gresik. Harmoni, 13(3), 22—35. http://jurnalharmoni.kemenag.go.id/index.php/harmoni/article/view/110
Pada, M., Mula, A., Dalam, M., Katolik, T., Dunia, D., & Maria, P. (2016). Tradisi ziarah gua maria kerep ambarawa dan pengaruh budaya jawa. 1—22.
Zuhairini,dkk,2015.Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta: Bumi Aksara
Sutiyoso.2010. Benturan budaya Islam:Puritan dan Sinkretis. Jakarta: PT Kampus Media Nusantara
 
						


